Sabtu, 30 Maret 2013

Pengaruh Hari Raya Galungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bali

Sebelumnya saya mengucapkan selamat hari raya Galungan kepada semua umat Hindu di dunia. Semoga Ida Sang Hyng Widhi Wasa selalu memberikan anugerah-Nya kepada kita dan seluruh isi alam. 

Galungan adalah salah satu hari suci yang sangat bermakna dalam kehidupan uamt Hindu khususnya di Bali. Hari raya Galungan merupakan memiliki arti kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan). Memang hari raya Galungan di tetapkan sebagai hari libur di Provinsi Bali. Hari libur bukan berarti menghentikan seluruh kegiatan mansyarakat Bali dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang. Hal ini disebabkan hari raya Galungan, memliki rangkaian hari dalam penyambutannya yang berkaitan dengan dunia ekonomi Bali, yang besar kecilnya akan berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi Bali. Nah, berikut ini beberapa pengaruh hari raya Galungan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali :

1.      Kenaikan harga sembako antara lain terjadi di Pasar Tradisional Bali. Kenaikan harga sembako di pasar terbesar terjadi di Jembrana ini berkisar antara 500 hingga 1000 rupiah dari harga. Kenaikan harga yang signifikan terjadi pada harga gula pasir, dari Rp2.000 pada bulan lalu menjadi Rp3.000 per kilogram. Lalu daging ayam naik, dari Rp4.000 menjadi Rp5.000 per kilogram. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan sembako pada hari raya Galungan yang membuat penjual menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang lebih serta menutupi biaya distribusi yang meningkat pada hari raya (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, 2012)
2.      Kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Galungan di Denpasar cukup tinggi. Hal ini ditunjukan dengan  Hal itu transaksi di pegadaian mencapai Rp 600 juta per hari. Pada hari biasa, transaksi kami hanya Rp 480 juta per hari atau Kenaikan pertumbuhan masyarakat yang menggadaikan harta berharganya, seperti emas, kendaraan bermotor, hingga produk elektronik mencapai 25 persen dibanding hari biasa. 90 persen barang yang digadaikan adalah perhiasan emas dan berlian. Sementara barang lainnya merupakan barang gudang dan barang elektronik misalnya TV, motor, mobil, ponsel, laptop, dan yang lainnya. (PT. Pegadaian (Persero), 2012)
3.      Seperti Hari Raya Galungan sebelum – sebelumnya, tingkat konsumsi masyarakat Bali cenderung mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari Indeks Tendensi Konsumen pada Triwulan I tahun 2012 yang didalamnya terdapat hari raya Galungan menunjukan ITK sebesar 105,33 yang mengalami kenaikan pada Triwulan II sebesar 108,68. ITK sendiri meliputi konsumsi terhadap Sembako serta kaitannya dengan inflasi.
4.      Pariwisata merupakan salah satu sector pembangun ekonomi      Bali. Pada saat peringatan hari – hari besar di Bali, contohnya Galungan akan membawa dampak positif yg cukup signifikan terhadap pariwisata Bali. Hal itu ditunjukan dengan naiknya kunjungan sebesar 7,73% dibanding sebelum hari raya Galungan baik wisatawan domestic maupun mancanegara utamanya Australia dan China. Obyek yang paling banyak dikujungi yaitu daerah wisata pura seperti Tanah Lot dan Besakih, selain itu KebunRaya Bedugul juga menjadi salah satu favorit. Selain itu ritual – ritual unik yang dilakukan uamt Hindu Bali juga sangat menarik minat wisatawan untuk datang ke Bali. (BPS Bali, 2012)
5.      Galungan dapat mengurangi jumlah pengangguran, hal itu ditunjukkan pada statistic Pada Februari 2011, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu, terlihat mengalami perubahan yang signifikan, cukup berbeda dari kondisi sebelumnya yang tidak menunjukkan fluktuasi tinggi dari waktu ke waktu. Persentase jumlah pekerja dengan jumlah jam kerja 1 - 34 jam perminggu meningkat tajam dari bulan Januari 2011 yaitu  dari sebesar 22,13 persen (493,47 ribu orang) menjadi sebesar 40,94 persen (924,80 ribu orang). Hal ini disebabkan pada Hari Raya Galungan terdapat beberapa usaha – usaha musiman yang banyak menyedot pegawai seperti pembuatan Penjor, sesajen, dupa, dan peralatan untuk melakukan ritual lainnya. (BPS BALI 2011)
6.      Penjualan barang – barang penunjang kegiatan upacara hari raya Galungan seperti penjor, bambu, dupa, canang, dan sebagainya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Menjelang Galungan, penjualan dupa rata - rata meningkat sepuluh hingga 15 %, jika dibandingkan hari biasanya, sedangkan pada penjor dan janur bahkan mengalami peningkatan sebesar 100%. Dari penjualan ini diperkirakan menghasilkan transaksi sebesar Rp. 20 milyar.   
7.      Peningkatan pendapatan yang diproleh masyarakat Bali pada hari raya Galungan pada umumnya akan mengalami peningkatan. Hal itu ditunjang dengan adanya beberapa tambahan pemasukan dari instansi mereka bekerja yang sering kali disebut THR. Selain itu masyarakat Bali yang pada umumnya bergantung pada sector wiata mendapatkan tambahan pendapatan akibat naiknya tingkat kunjungan wisata ke Bali, bagi masyarakat berekonomi kelas bawah akan mendapatkan pendapatan yang diperoleh dari sedekah atau dana punia yang biasanya meningkat jumlahnya pada hari raya Galungann.

Dari 7 dampak yang telah disebutkan, hari raya Galungan memiliki dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan perekonomian Bali.
Dari segi factor – factor penentu pertumbuhan ekonomi :
 
1. Kewirausahaan : Pada hari raya galungan, tingkat kewirausahaan akan meningkat, seiring denganmembludaknya permintaan terhadap sarana upacara galungan yang menuntut banyaknya penjual yang dapat diisi oleh usahawan
2.   Tenaga Kerja : Pada hari raya galungan sangat banyak dibuka unit – unit usaha yang berkaitan dengan sarana upacara, dari sector ini sangat banyak menyerap tenaga kerja.
3.  Terjadi peningkatan transaksi walaupun harga – harga barang meningkat dan tetap dibarengi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat serta hasrat untuk meningkatkan konsumsi. Yang menyebabkan kurva keseimbangan pasar akan bergeser ke kanan yang peningkatan pertumbuhan ekonomi.
4.  Meningkatnya pendapatan daerah Bali akibat meningkatnya kunjungan wisatawan pada hari  raya galungan. 
5. Stok barang modal yang cukup merata, yang ditunjukkan dengan tidak adanya kelangkaan pada Galungan. Hal ini disebaban oleh antisipasi masyarakat dan pemerintah yang cukup baik dalam pengaalokasian barang modal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar